Menindak lanjuti posting sebelumnya... ada sebuah cerita yang perlu dibagi. Entah sebuah pengalaman entah sebuah khayalan. Yang pasti ini hanya sebuah cerita yang berusaha dengan cara bagaimanapun disesuaikan dengan kenyataan tetap hanya sebuah cerita...
PART 1Berjuang untuk mendatanginya, tapi tak tau dia sadar atau tidak kalo aku datang untuknya. Berada disampingnya merasa bahagia walau tak ada pembicaraan yang terjadi antara diriku dan dirinya. Aku hanya diam mengerjakan apa yang harus aku kerjakan dan diapun entah apa yang dia kerjakan tapi pastinya diapun mengerjakan apa yang seharusnya dia kerjakan. Sebuah harapan muncul "maukah dia sedikit menyapaku? atau sedikit melihatku?" harapan yang rupanya tak kunjung datang karena dia tetap bergeming dengan apa yang seharusnya dia kerjakan. Aku mulai merasa hampa, air mata mulai memaksa untuk keluar. Entah kenapa mulut ini terasa gatal untuk memulai pembicaraan dengannya. Tapi bukannya sudah berjanji tak akan melakukan hal yang sama. Akhirnya dibuatlah keputusan diam. Beberapa kali mata ini tak sanggup terjaga untuk tak melihat tangannya. Bayangan tangan itu menggenggam tanganku mulai hadir, entah dari mana datangnya akhirnya keberanian itu muncul tapi rupanya bukan untuk menyapanya tetapi untuk melihat wajahnya dan kemudian memaksa diri untuk kembali dengan segala kesibukan yang seharusnya aku lakukan....
PART 2Berdua dengannya di sebuah pegunungan kecil dengan panorama yang indah dan udara yang sejuk bercerita tentang apa yang aku rasakan dan apa yang dia rasakan. Menggenggam tangannya merasakan cita dan cinta. Begitu bahagia, begitu menyenangkan, bahkan serasa ingin menghentikan waktu. Tiba-tiba tersadar masih dengan orang yang sama tetapi lebih nyata bukan berada di pegunungan tapi disebuah kubikel kecil bukan bercerita tentang diriku dan dirinya tapi bercerita tentang apa yang sedang terjadi dan sebuah masa depan yang lebih nyata. Ah.. menghela nafas, menyesal kenapa terlalu cepat terbangung dari khayalan yang indah. Tapi mulai berkosentrasi dengan apa yang dia bicarakan sambil berkata dalam hati "Kali ini tak mau lagi mengecewakan dia."
PART 3Bekerjasama dengannya menyelesaikan sesuatu yang entah punya siapa tapi harus segera diselesaikan. Tersenyum saat dia melakukan hal yang salah. Bersyukur pada Tuhan karena telah diberikan kesempatan bersama dengannya walaupun harus mengorbankan lainnya. Begitu dekat sampai bisa merasakan kehangatan yang terpancar dari dalam dirinya. Kembali lagi melihat fatamorgana walaupun kali ini berbeda hanya melihat fatamorgana dari pancaran energi yang ada. Tetapi lebih bahagia karena lama tak merasakan hal yang sama. Lagi-lagi berdoa agar waktu berhenti disaat-saat seperti ini.
PART 4Sedikit melihat kearah dia dan masih melihat dia disitu. Kembali menoleh dan dia tetap pada posisinya. Hati berdebar saat berandai-andai dia sebenarnya juga melihat padaku. Lucu tapi selalu berharap dia mempunyai perasaan yang sama seperti apa yang aku rasakan. Keadaan semakin gelap. Semua orang mulai tak terfokus dan kembali untuk terakhir kalinya aku menoleh untuk memastikan apakah dia masih tetap disitu dan ternyata dia masih tetap disitu dan hatiku kembali berdebar entah untuk keberapa kalinya. Sentuhan manis dalam bayanganku walaupun tak tau pasti apakah dia melihat atau tidak karena ada yang menutupinya. Dan aku memutuskan untuk membawa bayangannya dalam tidur.
PART 5Kali ini sendiri... tidak ada dia... hanya ditemani musik yang sedikit menenangkan. Lagi-lagi membayangkan dia disini. Hal bodoh!... Kali ini harus konsentrasi lagi dengan tugas yang harus menunggu... biarlah cerita tentangnya bersambung.....
ps: terimakasih pada seseorang yang telah membantuku menulis ini.